Minggu, 03 Desember 2017

Persiapan Apply Beassiwa Taiwan

Menjelang pendaftaran beasiswa pemerintah Taiwan yang dibuka pada periode Januari-Maret setiap tahunnya, pastinya akan banyak pertanyaan terkait prosedur dan dokumen yang diperlukan. Begitu juga tahun ini, beberapa pertanyaan dari teman, kolega, saudara atau mungkin para pembaca yang berminat untuk melanjutkan studi di negeri Formosa, saya rangkum menjawabnya dalam tulisan ini yaa,,check it out…semoga bermanfaat ðŸ˜Š


1.   Q: Apa saja beasiswa yang disediakan dari pemerintah Taiwan?
2.    A: Beasiswa yang disediakan oleh pemerintah Taiwan diantaranya:
I.   ICDF (International Cooperation Development Funding)
II.  MOE (Ministry of Education)
III. MOFA (Ministry of Foreign Affairs)
IV. HES (Huayu Enrichment Scholarship)
V.  MOST (Ministry of Science and Technology)

3.    Q: Apa perbedaan dan kesamaan masing-masing dari jenis beasiswa tersebut?
 A: Perbedaan masing-masing meliputi jumlah beasiswa yang diterima, fasilitas beasiswa yang didapatkan, serta universitas tujuan. Sedangkan persamaannya adalah waktu pedaftaran beasiswa pemeirntah Taiwan berlangsung pada 1 Januari-31 Maret setiap tahun.

4.    Q: Berapakah besaran yang diterima untuk masing-masing beassiwa dan apa saja fasilitas yang didapatkan?
 A: Berikut rinciannya:
No.
Beasiswa
Keterangan
I.
ICDF
a.    Uang saku
12.000Ntd/ month untuk program undergraduate
15.000Ntd/ month untuk program Master
17.000Ntd/ month untuk program PhD.

b.    Tuition fee (at cost).

c.    National Health Insurance.

d.    Book allowance.

e.    Dormitory (jika ingin tinggal di luar dorm, uang dormitory tidak bisa diminta kembali).

f.     Air ticket (PP)
II.
MOE
a.    Uang saku
15.000/ month untuk undergraduate
20.000/month untuk postgraduate (Master and PhD)

b.    Tuition and academic fee include credit fee
40.000/semester (jika biaya spp melebihi angka tersebut, maka penerima beasiswa wajib menanggung kekurangannya)

c.    academic atau credit fee tidak termasuk: administration fees, thesis advising fee, insurance premium, accommodation, internet access.

d.    Pembiayaan maksimum adalah 4 tahun untuk program Undegraduate, 2 tahun untuk program Master, dan 4 tahun untuk program PhD.
III.
MOFA
a.    Durasi beasiswa selama 3-12 bulan.

b.    Ditujukan untuk para professor, asisten professor, rekan-rekan peneliti, atau rekan-rekan asosiasi penelitian asisten professor, asisten rekan-rekan peneliti, atau kandidat doktor.

c.   Fasilitas beasiswa: tiket pesawat sekali jalan kelas ekonomi (Subsidi akan diputuskan oleh MOFA sesuai dengan peraturan yang berlaku).

IV.
MOST
a.    Uang Saku: 30.000Ntd/month.

b.    Uang saku tersebut sudah termasuk: Tuition Fee, National Health Insurance, living cost, Book allowance, tiket pesawat.

c.    pembiayaan maksimum adalah selama 2 tahun untuk program Master, dan selama 3 tahun untuk program PhD.

d.    Beasiswa ini ditujukan untuk pelamar beasiswa yang akan menempuh program berkelanjutan dari jenjang master ke jenjang Pendidikan selanjutnya (PhD).
V.
HES
a.    Uang saku: 25.000/month.

b.    Secara umum, durasi pemberian beasiswa adalah satu thaun. Namun TETO juga dapat memberikan dengan periode 9 bulan, 6 bulan, 3 bulan. Periode pemberian tahunan dari 1 September sampai 31 Agustus tahun berikutnya.

c. Ditujukan bagi pelajar internasional (pelajar yang daratan Cina, Hongkong, Macau TIDAK eligible) untuk mengambil kursus Bahasa Mandarin. 

5.    Q: Apa saja syarat-syarat yang dibutuhkan untuk pendaftaran masing-masing beasiswa?
 A: Silahkan klik di link masing-masing:
I. Link untuk beasiswa ICDF: klik disini
II. Link untuk beasiswa MOE: klik disini
III. Link untuk beasiswa MOFA: klik disini
IV. Link untuk beasiswa MOST: klik disini
V. Link untuk beasiswa HES: klik disini

 Q: Apakah semua kampus di Taiwan memiliki program beasiswa tersebut?
 A: Tidak semua kampus yang ada di Taiwan menawarkan program beasiswa tersebut. Untuk keterangan detail apakah kampus yang dimaksud menawarkan beasiswa yang anda tuju, silahkan klik masingmasing link diatas.

Q: Saya sudah mendaftar beasiswa dikti, apakah boleh mencoba mendaftar beasiswa dari Pemerintah Taiwan?
A: Tentu saja boleh, karena kedua beasiswa tersebut memiliki jalur yang berbeda. Namun perlu diketahui bahwa ketentuan penerima beasiswa Dikti menyebutkan bahwa jika kita sudah menjadi penerima beasiswa Dikti maka tidak boleh menerima beasiswa lain, sehingga apabila kita dinyatakan eligible untuk kedua beasiswa tersebut, maka harus dipilih salah satu.

Q: Bagaimana jika kita mendaftar 2 beasiswa sekaligus dalam periode yang sama?
A: Saya pribadi memang belum mencoba seperti itu, mungkin bisa ditanyakan langsung ke kantor TETO, di TETO Contact Number, bagian bawah pojok kiri, klink  link disini

Q: Adakah trik dan tips khusus supaya bisa lolos melamar beasiswa pemerintah Taiwan?
A: Ketika mengambil program master sy mendapat beasiswa ICDF dan saat ini ketika mengambil program Doctoral, saya mendapat beasiswa MOE. Tidak ada trik dan tip khusus, hanya saja memang selain memenuhi persyaratan secara dokumen, juga ketika menuliskan study plan kita memiliki sesuatu yang berani kita "jual" serta memiliki kapasistas yang sesuai dnegan program studi yang akan kita ambil. Seperti contoh ketika mendaftar beasiswa ICDF, saya menceritakan karya yang telah saya hasilkan yaitu dua buah buku yang berkaitan dnegan topik kesehatan, dimana sesuai dengan latar belakang saya sebagai tenaga kesehatan. Namun tentu itu bukan segalanya, karena selebihnya adalah faktor keberuntungan dan kasih sayang Allah SWT semata, jadi berdoa dan berpasrah adalah hal yang paling penting setelah semua usaha kita lewati (baca: silahkan kunjungi share sy ttg begaimana memperjuangkan mendapat beasiswa ICDF di blog ini). 

Q: Untuk persyaratan apakah selalu salam setiap tahun?
A: Mayoritas masih sama meskipun terkadang ada penambahan atau pengurangan syarat namun tidak mempengaruhi syarat-syarat aplikasi beasiswa. Kemungkinan besar yang berubah adalah syarat untuk apply visa. untuk syarat apply visa dilihat di link berikut.

Demikian informasi singkat seputar beasiswa pemerintah Taiwan yaa, semoga ada gambaran tentang apa yang perlu disiapkan saat ini karena Januari 2018 segera menjelang,,,so prepare yourself to fight guys..!! Komentar dan chat pribadi juga wellcome yaa (tapi sebelum tanay2, silahkan dibaca dengan detail di link yang saya haturkan yaa), insyaallah dengan senang hati saya layani di nomer: 
+6282176993858 atau email: konnywae@yahoo.co.id/
momyzam2011@gmail.com. 



Senin, 06 November 2017

Tempat yang sangat affordable di Linkou





29 September 2017 adalah menjadi titik awal perjuangan dalam mengejar mimpi selanjutnya setelah kembali ke tanah air dan mengabdi di tempat bekerja selama hampir 2.5 tahun lamanya. Selain karena diiringi banyak doa dari mahasiswa dan kolega, keberangkatanku kali ini lebih membawa ekspektasi untuk bisa berkumpul dengan suami di negari Formosa itu. Selama hampir 1.5 bulan kami tinggal di asrama masing-masing karena memang bukanlah hal yang mudah untuk mencari tempat tinggal yang affordable di wilayah Shipai (dekat dengan kampusku di Ming De District). Sampai pada akhirnya perjuangan mencari kontrakan yang lebih “human being” kudapatkan di daerah Linkou, dimana tempat itu dekat dengan kampus suamiku di Chang Gung University, namun lumayan jauh dari kampusku di NTUNHS (National taipei Universityof Nursing and Healt Science) Shipai. Namun karena adanya beberapa pertimbangan yang bisa masuk di list kami, akhirnya aku putuskan untuk ikut tinggal di daerah Linkou. Perbedaan harga rent house antara di Shipai dan Linkou memang lumayan signifikan bagi kami yang masih belajar untuk mengatur keuangan bersama. Sebagai contoh, ketika rent house seharga 10.000-11.000 NTD di wilayah Shipai hanya mendapat sekitar 2x2.5 m2 dengan kamar mandi dalam seukuran 1x1 m2, dimana kitchen, refrige dan mesin cuci adalah for public. Sedangkan di Linkou, dengan harga yang lebih murah bisa mendapatkan apartement yang lebih lebar dan affordable tentunya. Beruntung suami dibantu teman domestic dari Taiwan yang mencarikan apartement dan kami dapat dengan harga perbulan 8000NTD+ electricity (estimasi kami sekitar 1000-2000NTD/bulan). Tempat tinggal kami hanya di seberang jalan dari rumah sakit Chang Gung Memorial Hospital Linkou, salah satu rumah sakit swasta terbesar di Taiwan (bahkan memiliki sekitar 9 cabang di seluruh Taiwan dan beberapa di Amerika dan China).

Gambar 1. Chang Gung Memorial Hospital Linkou
Source: www.medicaltravel.org.tw

           Sekarang, sudah hampir 1bulan kami tinggal bersama di apartement dan ternayat baru kemarin malam kami menyadari jika apartement kami sangat dekat dengan Elementary School milik pemerintah. Terima kasih ya Allah, seolah semua sangat dimudahkan dan dilancarkan olehNya jalan kami untuk segera bisa berkumpul secara utuh (aku, suamiku dan anakku setelah hampir selama 8 tahun rumah tangga kami selalu hidup terpisah). Suatu sore kami habiskan waktu bersama untuk mengelilingi area apartement untuk melihat apa yang ada di sekitar area yang kami tinggali. Alhamdulillah, kami tinggal di wilayah yang sangat tepat dan convenient, karen tidak jauh dari tempat tinggal kami ada dua toko Indonesia (namanya Toko Mercy), dan tidak jauh dari itu ada INDEX juga (oko indo juga tapi lebih concern ke jasa pengiriman barang maupun uang ke Indonesia). Kedua toko ini sangat berarti bagi para WNI yang selain kangen dengan masakan indo selama di Taiwan, juga kangen dengan bahan baku masakan kering dari tanah air.

Gambar 2 dan 3 Index dan Toko Indo Mercy

Kemudian exploring kami lanjutkan di hari lain, untuk berjalan lebih jauh dari diameter tempat tinggal kami. Benar saja, jika berjalan sekitar 1-2 km kea rah pukul 12 dari tempat tinggal, ada PX Mart atau aku menyebutnya dengan Blue Store, karena warna toko nya yang dominan dengan warna biru dan saat itu belum tau apa nama toko nya. Store ini sangat familiar denganku, karena pada saat 2 tahun lalu studi S2 dan tinggal di Ximen, store ini selalu jadi rujukan utama untuk belanja keperluan dapur. Sekitar 500m dari Px-Mart, mataku tertuju pada sebua logo yang seolah lebih familiar bagiku, adalah ECC. Aku belum mencari tahu apa kepanjangan ECC ini, tapi yang jelas malam itu aku bahagia luar biasa karena menemukan beberapa tempat yang bisa menjadi sumber bahan di dapur dengan harga yang murah dan lengkap tentunya (maklum, emak-emak ).

Gambar 4 dan 5. Px-Mart dan ECC Linkou

Suamiku mungkin terheran mengapa aku begitu girang bisa menemukan tempat-tempat itu. karena sekarang aku punya pembanding antara Toko Indo, INDEX, ECC dan Px-Mart. Ketika aku butuh bumbu khas Indonesia, pastinya aku akan ke ECC dulu karena itu lebih murah daripada Toko Indo maupun INDEX. Tapi untuk bahan baku tertentu yang sifatnya fresh, tentunya aku akan ke Px-Mart. Seiring berjalannya waktu, referensiku bertambah lagi, ketika suamiku bercerita jika didekat situ ada another store “WELCOME”, wow langsung saja kuiyakan ketika akan diajak kesana. Tidak perduli harus berjalan 500m lagi dai Px-Mart, kami menuju WELCOME. Benar saja, aku tambah sumringah ketika menemukan store yang menjual Seafood yang fresh dan banyak pilihan daripada di PX-Mart. Luar Biasa, the power of emak-emak tentang selisih harga muncul lagi..bagi kami para kaum ibu, kami harus berhemat dan berjuang bagaimana caranya mendapatkan harga yang lebih murah dengan kualitas dan produk yang sama, walau harus menempuh jarak ratusan meter

Malam ini, kami juga hang out lagi untuk mengeksplore arah lain dari apartement ini. Suami mengajakku untuk pergi ke Wanhua Night Market yang berjarak sekitar 1-1.5km dari tempat tinggal kami. Perjalanan ke sana kami melewati danau rumah sakit, meski angin bertiup kencang dan suhu berada di kisaran 19-20 degree (rasa nya seperti mampir di pintu kulkas), kami menyempatkan diri untuk ke gazebo di pinggir danau dan kulihat ada banyak angsa putih dan bangau di sana. Sekilas kuhampiri box berbentuk burung yang ternyata isi nya ada vending machine Fish Food. Well, hanya dengan koin 10nt, kumasukkan kedalam vending machine dan keluar box kecil seukuran tooth stick yang isi nya pakan unggas. Luar biasa owner disini, sudah memikirkan bagaimana jika pasien atau siapapun yang datang ke sini supaya dapat member makan ikan dan unggas yang sesuai tanpa harus repot. Oya, lupa kuceritakan jika pasien yang masih bisa mobile, di rumah sakit ini boleh untuk jalan-jalan keluar. Sehingga tidak heran nampaknya banyak spot yang bisa dinikmati untuk bersantai dis ekitar danau.


Gambar. 6 dan 7 Fish Food Vanding Machine dan Gasebo

Setelah jalan hampir mengelilingi danau tersebut, kemudian barulah kami sampai di Wanhua Night Market yang malam ini kebetulan buka karena malam sebelumnya kami belum beruntung ketika datang ke sini. Pasar ini sepertinya sengaja di desain dengan konsep indoor sehingga jika musim hujan tiba tidak akan khawatir bagi para pengunjungnya.


                   Gambar 8 pintu belakang night market       Gambar 9. Pintu depan night market

Karena dari arah rumahsakit, jadi kami datang dari pintu belakang. Jika kami datang dari arah depan terlalu jauh dan harus jalan berputar. Penanda jika pasar ini buka adalah lampu melengkung warna-warni yang ada di depan pintu night market ini. Jika lampu menyala dari jauh, berarti pasar ini berdenyut aktivitasnya. Night market ini tidaklah cukup besar seperti night market lain yang pernah ku kunjungi seperti Ximending (jelas lah, secara Ximending pusat aktivitas kota ya  ), atau seperti night market murah di Longshan Temple, atau tidak seluas dan seramai Shilin dan Raohe Night Market. Tapi sangat lumayan sebagai tempat hiburan dan refreshing dari kesibukanku kuliah dan tugas yang menumpuk seari-hari. Begitu masuk, kita bisa melihat banyak arena permainan sederhana seperti gambar 10. Kemudian kuliner juga ada disini termasuk masakan Indonesia dan masakan India yang bertuliskan logo Halal. Sebagai seorang muslim hal ini penting dan menjadi masalah besar jika sudah mengarah pada makanan yang halal. Meskipun mungkin agama ku belum dalam, tapi setidaknya masalah makanan, sekarang harus lebih concern daripada saat dulu menempuh S2.


Gambar 10. Jenis wahana hiburan yang digemari semua kalangan umur

Di Taiwan, banyak sekali jenis permainan seperti itu yang bisa dipastikan selalu ada di setiap pasar malam. Seolah-olah mengisyaratkan bahwa warga Taiwan adalah warga yang bekerja keras pada saat weekday dan membutuhkan refreshing saat weekend tiba.


Gambar 11. Masakan Indonesia dan menu nya

Untuk rasa mungkin memang tidak senonjok di tanah air ya, tapi cukup mengobati rasa rindu bagi teman-teman yang sedang homesick. Untuk harga memang varian kisaran 25rb-100 rb, sangat masuk di kantong dengan kurs Taiwan*.


Gambar 11. Menu masakan India berlabel halal

Setalah puas kami bekeliling dan mencoba sarana hiburan dan menu kuliner malam ini, akhirya kami kembali ke rent house. Rasanya sangat bersyukur di hati ini, Allah SWT memberikan segala kemudahan yang bertubi-tubi kepada kami terkait tempat tinggal. Awalnya aku agak ragu, karena jarak dari tempat tinggal ke kampus tidaklah dekat, tapi, sekali lagi, Allah SWT Maha Penyayang dan Pengasih. Maka nikmat mana lagi yang kau dustakan?
Sekian.
Linkou, Minggu, 5 Oktober 2017
*)Kurs 1NTD= 445 IDR